cover
Contact Name
Yaqzhan
Contact Email
yaqzhanjurnal@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
yaqzhanjurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan
ISSN : 24077208     EISSN : 25285890     DOI : -
Jurnal Yaqzhan adalah jurnal ilmiah yang fokus dalam publikasi hasil penelitian dalam kajian filsafat, agama dan kemanusiaan. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam setahun pada bulan januari dan juli. Jurnal Yaqzhan terbuka umum bagi peneliti, praktisi, dan pemerhati kajian filsafat, agama dan kemanusiaan. Jurnal ini dikelola oleh Jurusan Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2015.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2019)" : 9 Documents clear
FILSAFAT ILMU MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM REKONTRUKSI KRITIS ISLAMISASI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DALAM KONTEKS KEKINIAN Asep Kurniawan
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.263 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4511

Abstract

ABSTRAKIlmu dalam pandangan Islam adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Ia mesti dipelajari dan dimiliki oleh manusia termasuk dalam hal ini ilmu manajemen pendidikan. Dalam perspektif Islam, ilmu manajemen pendidikan mesti memuat prinsip dan nilai Islam yang dapat membimbing siswa menuju eksistensinya sendiri. Ilmu manajemen pendidikan konvensional, secara eksplisit tidak memuat makna yang relevan dengan prinsip dan nilai Islam. Hal ini sangat penting sebab manusia berperilaku dan bersikap senantiasa dibimbing oleh ilmu pengetahuan. Namun, secara implisit, ilmu manajemen pendidikan konvensional yang notabene dimunculkan di Barat, telah menggambarkan konsep manajemen yang dikembangkan Nabi Muhammad. Walaupun istilah yang digunakan tidak sejalan dengan Islam, namun dari isi arti telah selaras dengan prinsip dan nilai manajemen pendidikan Islam, yaitu produktivitas, mensejahterahkan, adanya sistem pahala dan dosa, memperhatikan efektifitas dan efisiensi, sumber daya manusia mesti berilmu, bertanggungjawab, mementingkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pelibatan sumber daya manusia, disiplin, adanya standar, dan memfokuskan pada standar moral dan etika pendidikan Islam.Kata kunci: moral, etika, nilai, wahyu, sunnah
SEYYEDHOSSEIN NASR ON ISLAM AND SCIENCE Rif'at Husnul Ma'afi; Muhammad Fiqih Cholidi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.656 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4522

Abstract

ABSTRACT Science and religion are two variables that are warmly discussed by contemporary scientists. John F. Haught for example explains the relationship between religion and science through four phases, namely, conflict, contrast, contact, and confirmation. Between these four phases, John F. Haught himself was in a confirmation position. Likewise Seyyed Hossein Nasr, a Muslim scientist and philosopher, is in the same position as John. This is known from his scientific concept known as Scientia Sacra. This concept is unique from the concept of confirmation or integration of science with religion, especially Islam. Although in the Islamic body there is no conflict between the two, new conflicts arise between the two relations caused by the characteristics of modern science which cause many multidimensional crises. This is what triggers the attitude of Muslims who are indifferent to science. In relation to Islam and science, Nasr has its own model in integrating the two. The model itself departs from the doctrine of cosmology which he considers to be a medicine from the paradigm of modern science: narrow, dark, and divided. The model in integrating science and Islam is to change the paradigm of modern science into the paradigm of Scientia Sacra who sees science as it should. So, science cannot be separated from Islam and must follow the principles in Islam.Keywords: Scientia sacra, integration, absolute reality, multidimensional crisis
DINAMIKA TABARRUKAN DI PESANTREN BUNTET DESA MERTAPADA KULON KEC. ASTANAJAPURA KAB. CIREBON Lutfi Lutfia Lutfin
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.749 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4513

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan.Dari penelitian ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, dan mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.Kata Kunci: Dinamika, Tabarrukan, Masyarakat PesantrenABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan. Dari penelitain ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, san mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.Kata Kunci: Dinamika, Tabarrukan, Masyarakat Pesantren
STRATEGI TRANSFORMASI SOSIAL NABI MUHAMMAD SAW DALAM PIAGAM MADINAH (619-622 M) Zulfian Awaludin; Wakhit Hasim
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.8 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4521

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi dan mendeskripsikan lebih dalam tentang konsep strategi dakwah Nabi Muhammad SAW  sehingga terbentuk Piagam Madinah.Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan kualitatif biografi. Objek penelitian ini adalah Sirah Nabawiyah Ibn Ishak tahqiq Ibn Hisyam. Kerangka teori yang digunakan adalah prespektif filsafat sosial Antonio Gramsci. Pengumpulan data dilakukan dengan merujuk literature yang berkaitan dengan fokus penelitian. Teknik analisa data yang digunakan melibatkan kerangka teori sebagai alat analisa terkait objek yang diteliti.Hasil temuan dan analisis penelitian menunjukan bahwa: Strategi transformasi sosial Nabi Muhammad SAW membangun kesepakatan dengan masyarakat Madinah dalam dakwahnya menggunakan empat strategi: strategi pewacanaan, strategi pemetaan intelektual organik, strategi pengorganisiran intelektual organik dan counter hegemony terhadap hegemoni Yahudi.Kata Kunci: Nabi Muhammad SAW, Counter Hegemoni
REINVENTING INDONESIA A Syatori
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.465 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4538

Abstract

 ABSTRAKSistem politik pada negara-negara pascakolonial saat ini, yang telah dibagun atas dasar kontruksi berfikir berbasis moderisasi, demokratisasi dan liberalisasi justru memunculkan terciptanya sistem politik otoritian yang semakin digdaya. Kontruksi teoritis seharusnya menjadi semacam main reference dalam mengarahkan dan memandu perpolitikan Indonesia. Munculnya konsep negara-bangsa yang pada akhirnya mempersatukan orang-orang Indonesia dari beraneka ragam bahasa, budaya dan etnis ke dalam satu unit politik dan kesadaran akan kesamaan berkembang dalam diri masyarakat Indonesia. Identitas politik yang bernama negara-bangsa ini menginginkan terciptanya suatu bentuk kekuatan dan kekuasaan yang terpusat dan integral demi kepentingan politik bersama. Hal tersebut memunculkan falsafah yang sering dikampanyekan yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, ke-Bhinneka-an dipandang sebagai hal yang harus dilampaui untuk mencapai yang Tunggal.Kata Kunci: Reinventing, Politik Otoritarian, Ideologi Totaliterianisme, Negara-Bangsa, Bhineka Tunggal Ika.
بوادر حركة الدعوة في صفوف المسلمات بإندونسيا Ahmad Asri Lubis
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.121 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4524

Abstract

توطئةبسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه ومن تبعه ووالاه، وبعد فهذه الحلقة الثالثة من سلسلسة تاريخ الدعوة التي قام بها المسلمات بأرض إندونيسيا في القرن المنصرم؛ فقد تناولت الحلقة الأولى تاريخ دخول الإسلام إلى الجزر الإندونيسية، كما خصصت الحلقة الثانية لمناقشة وجهة نظر الإسلام حول دور المرأة المسلمة في حقل العمل الإسلامي. أما هذه الحلقة فتعالج بوادر حركة الدعوة في صفوف المسلمات الإندونيسيات، وهذه البوادر تعود إلى العامل الديني بظهور الحركة الإصلاحية بأرض الوطن، والتي قادها الزعماء الإصلاحيون، كما للعامل الاستعماري أيضا دور فعال لهذه البوادر الطيبة؛ لتأتي بعد ذلك في الحلقة التالية الجهود الفردية تمهيدا للمساعي الجماعية.
REKONSTRUKSI STUDI ISLAM DI MASA KONTEMPORER Bani Syarif Maula
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.72 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4515

Abstract

ABSTRAKStudi agama, kususnya Islam, selalu memunculkan persoalan objektivitas antara peneliti dan objek yang dikaji sekaligus terhadap pihak lain, di mana masalah objektif atau subjektifnya suatu penelitian sangat bergantung terhadap pendekatan sekaligus metodologinya. Studi Islam bukan saja menyangkut persoalan fenomenologi, terutama jika dikaitkan dengan studi Islam di masa modern (kontemporer) sekarang ini. Studi Islam selalu dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga pendekatan apapun yang digunakan untuk melakukan studi Islam, tidak dapat mendorong seseorang untuk cenderung mengukuhkan dan melahirkan truth claim terhadap pendekatannya dan menafikan yang lainnya. Selain itu, paradigma baru yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu sosial, perlu mendapat tempat agar dapat menawarkan pandangan baru dalam mengkaji agama yang lebih terbuka dan berpandangan ke depan dengan mengakomodasi nilai-nilai universal.Kata Kunci: Rekonstruksi, Studi Islam, Studi Agama, Kontemporer, Modern
ANALISIS HERMENEUTIKA DILTHEY TERHADAP PUISI DOA KARYA AMIR HAMZAH Naila Farah
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.759 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4512

Abstract

ABSTRAKHermeneutika Dilthey sebagai geisteswissenschaften yaitu dasar bagi ilmu-ilmu sosial humanistis yang memahami ekspresi kejiwaan manusia, dengan tidak hanya melihat dari aspek psikologis sang pengarang namun juga menyertakan variabel sejarah. Ia melihat peristiwa sejarah sebagai sarana untuk menangkap manusia sebagai makhluk berfikir, merasa, berkehendak, dan mencipta yang hidup di dalam arus kehidupan. Maka tujuan dari penggunaan teori hermeneutika Dilthey dalam tulisan ini yaitu kita Memahami puisi Doa karya Amir Hamzah sebagai seorang manusia dengan pemikiran dan pengalamannya secara utuh.Kata Kunci: Hermeneutika, Dilthey,  Sastra, Amir Hamzah.
PERSOALAN KRISIS LINGKUNGAN : Cara Pandang Agama dan Ekonomi Sebagai Usaha Untuk Sustainibilitas Alam Raya Burhanudin Sanusi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.886 KB) | DOI: 10.24235/jy.v5i1.4516

Abstract

ABSTRAKDewasa ini, persoalan tentang krisis lingkungan menjadi isu yang cukup intens dan serius diperbincangkan, baik di tingkat perseorangan maupun institusi--regional dan internasional. Namun, di sisi lain, sebaliknya, di Negara-negara mayoritas Muslim, Indonesia misalnya, isu tersebut tidak begitu mendapat perhatian, bahkan cenderung pasif, acuh, atau tak peduli. Organisasi-organisasi sosial-keagamaan, misalnya saja Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan lainnya hampir belum terdengar program konkritnya yang khusus berkonsentarsi untuk persoalan tersebut. Fenomena semacam ini bisa jadi dipengaruhi oleh pemahaman terhadap doktrin-doktrin agama, dalam hal ini , khususnya teologi khilafah (baca: wakil Tuhan) manusia di muka bumi. Ada semacam pemaknaan terhadap konsepsi teologi tersebut yang sedikit perlu ada usaha memikirkan ulang sebagai proses sustainibilitas krisis lingkungan. Di samping faktor pemaknaan teologis tadi, juga diperlukan formulasi cara pandang maupun pendekatan, yaitu pendekatan ekonomi ekologi.               Kata kunci: krisis lingkungan, ekonomi ekologi, khalifah.

Page 1 of 1 | Total Record : 9